Sampai hari ini, masih banyak
(malahan sedang bertambah pula) orang yang memilih untuk “tidak mengenal Yesus.”
Entah kenapa, tapi yang pasti begitulah situasi keberimanan banyak orang. Mereka
beranggapan bahwa Yesus hanya salah seorang nabi. Lebih jahat lagi, Dia hanya
seorang manusia biasa seperti manusia-manusia lainnya. Itu sebabnya, Yesus
dihindari, bahkan dibenci dan tak dibutuhkan di dalam hidup ini. Meski Ia telah
datang, tapi tak penting kedatanganNya.

Sungguh, sekiranya Allah memilih
untuk menyelamatkan manusia berdasarkan pada penolakan PuteraNya itu, maka tak
ada manusia yang dapat diselamatkan. Allah justru memilih untuk tetap mencintai
manusia, meski Ia ditolak oleh manusia sendiri. CintaNya itu terbukti lewat
penyerahan diri Sang Putera untuk disalibkan. Apa yang diperbuat manusia justru
dibalas dengan cinta yang begitu sempurna dari Allah sendiri. Kejahatan manusia
dilawan oleh cinta Allah yang sempurna.
Pernahkah kita memikirkan cinta
Allah yang amat mulia itu? Atau pernah kita membuka mata dan memandang cinta
Allah itu? Atau, masihkah kita menolakNya? Allah memberi cinta kepada kita,
tetapi kita menolakNya. Meski ditolak, dihina, disiksa, dibenci dan diludahi,
namun Ia tetap mencintai kita dengan cintaNya yang lebih besar lagi. Sungguh,
perbuatan Allah tak dapat diselami manusia. Karena itu, bertobatlah dan
pandanglah Allah. Tobat itu membuka mata dan memandang kebenaran dan cintaNya.
Ya Tuhan, ajarilah aku supaya
senantiasa menaruh harap dan kasih kepadaMu. Aku benci kesalahanku, Tuhan, tapi
cinta cintaMu. Bukalah mata hati ini agar dapat memandang Yesus sebagai
kebenaran yang datang dari padaMu. Jangan biarkan benci terlepas dan marah berkeliaran
di hati ini, tapi tanamkanlah api cinta kasihMu agar dapat memadamkan benci dan
amarah itu. Semoga aku menjadi anakMu yang taat dan setia kepada PuteraMu,
Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.
@Kaki Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar