21 Maret 2013

TOBAT : MEMBUKA MATA DAN MEMANDANG CINTA ALLAH



Sampai hari ini, masih banyak (malahan sedang bertambah pula) orang yang memilih untuk “tidak mengenal Yesus.” Entah kenapa, tapi yang pasti begitulah situasi keberimanan banyak orang. Mereka beranggapan bahwa Yesus hanya salah seorang nabi. Lebih jahat lagi, Dia hanya seorang manusia biasa seperti manusia-manusia lainnya. Itu sebabnya, Yesus dihindari, bahkan dibenci dan tak dibutuhkan di dalam hidup ini. Meski Ia telah datang, tapi tak penting kedatanganNya.

Hal ini telah terjadi dua ribu tahun yang lalu, di mana kebanyakan orang memilih untuk tidak mendengarkan Dia yang sebetulnya dan sesungguhnya diutus oleh Allah Bapa. Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi memilih untuk menolakNya. Bagi mereka itu, kehadiran Yesus hanya membawa bencana yang besar. Bagi mereka pula, Yesus bukan orang yang dinanti-nantikan. Dia bukanlah Mesias. Sungguh, mata mereka-mereka itu tertutup dan tak bisa memandang kebenaran yang datang dari Allah.

Sungguh, sekiranya Allah memilih untuk menyelamatkan manusia berdasarkan pada penolakan PuteraNya itu, maka tak ada manusia yang dapat diselamatkan. Allah justru memilih untuk tetap mencintai manusia, meski Ia ditolak oleh manusia sendiri. CintaNya itu terbukti lewat penyerahan diri Sang Putera untuk disalibkan. Apa yang diperbuat manusia justru dibalas dengan cinta yang begitu sempurna dari Allah sendiri. Kejahatan manusia dilawan oleh cinta Allah yang sempurna.

Pernahkah kita memikirkan cinta Allah yang amat mulia itu? Atau pernah kita membuka mata dan memandang cinta Allah itu? Atau, masihkah kita menolakNya? Allah memberi cinta kepada kita, tetapi kita menolakNya. Meski ditolak, dihina, disiksa, dibenci dan diludahi, namun Ia tetap mencintai kita dengan cintaNya yang lebih besar lagi. Sungguh, perbuatan Allah tak dapat diselami manusia. Karena itu, bertobatlah dan pandanglah Allah. Tobat itu membuka mata dan memandang kebenaran dan cintaNya.

Ya Tuhan, ajarilah aku supaya senantiasa menaruh harap dan kasih kepadaMu. Aku benci kesalahanku, Tuhan, tapi cinta cintaMu. Bukalah mata hati ini agar dapat memandang Yesus sebagai kebenaran yang datang dari padaMu. Jangan biarkan benci terlepas dan marah berkeliaran di hati ini, tapi tanamkanlah api cinta kasihMu agar dapat memadamkan benci dan amarah itu. Semoga aku menjadi anakMu yang taat dan setia kepada PuteraMu, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.

Amin.

@Kaki Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar