19 Maret 2013

ANGIN MENGHADIRKAN DINGIN, TAPI DIA MENGHADIRKAN KASIH

puisi lama yang tertinggal:

Dinginnya malam ini membuatku tak bisa bangun dari tidur ini. Aku tertidur dalam satu ‘kekakuan’ yang tak punya gerak. Gerak itu hanya sebatas kaku.

Kuingin berteduh di bawa sayap-sayapmu, bagaikan anak ayam mencari sayap-sayap induknya. Di dalam sana pasti ada kehangatan.

Tuhan, sambil mendengar bunyi-bunyian di sekitar sana aku teringat akan kata-kataMu yang indah. Yang terdiam pun angkat bicara.

Sepertinya dunia sedang mengupas setiap problemnya. Ia sendiri menjadi saksi para tawanan. Mereka yang tertawan kini bersorak-sorai.

Angin ini datang, tapi ia membawa dingin serta. Dingin itulah yang merasuk hingga tulang-tulangku. Aku tak dapat tertidur lagi.

Sisa hari ini kuberikan kepadaMu yang berkenan tinggal di hatiku. Aku berharap, ada kedamaian di sana. Juga, kehangatan kasihMu.

@kaki bantik pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar