
Entah siapa yang ingin merasakan sejuknya ruangan itu. Entah siapa yang
ingin mengalami hangatnya sapaan dari sang pemilik hati itu. Yang pasti, Ia
selalu menantikan kedatangan jiwa-jiwa. Hati itu bersih, tanpa setitik noda
pun. Hati itu tulus dan penuh daya untuk menghidupkan. Jiwa yang terluka akan
diobati oleh sang pemilik hati itu kala beraanjak keluar dari ruangan itu.
Kita tak luput dari dosa dan kesalahan. Kita pun tak luput dari
tuduahan berbuat dosa. Diri kita dicemari dengan perbuatan jahat. Sungguh sangat
terluka jiwa ini saat berhadapan dengan pemilik hati yang tinggal di dalam
ruangan itu. Namun bukan itu yang menjadi alasan bagi kita untuk tidak
melengkahkan kaki menuju ruangan yang tenang itu.
Sebaliknya, jiwa kita yang terluka harus diarahkan ke sana, ke ruangan
itu demi kesembuhannya. Sang pemilik hati itu ingin sekali agar kita terbuka
kepadaNya. Ia ingin mendengarkan suara jiwa yang sedang terluka itu. Ia ingin
ada perjumpaan di sana. Bergegaslah menuju ruangan itu. Sungguh, sang pemilik
hati itu sedang menanti. Ia menantikan dirimu.
Ruangan itu tidak menakutkan atau membahayakan, justru akan menjadi
tempat bagi kita untuk berserah diri. Setelah menyerahkan diri, kita akan
menerima rahmat pengampunan yang berlipat ganda. Sang pemilik hati itulah yang
memberikan rahmat itu kepada kita. Ia mengampuni kita, memeluk dan membebaskan
kita dari dosa yang pernah kita buat.
Oh… Ruangan itu begitu menjanjikan. Ternyata ada kelimpahan kasih di
sana. Ternyata juga, ada penerimaan kembali di sana. Kita diterima lagi sebagai
anak-anak Allah di sana karena sang pemilik hati itu adalah Yesus Kristus,
Allah yang menyelamatkan. Karena itu, jangan takut untuk memasuki ruangan itu. Di
dalam ruangan itulah identitas kita menjadi jelas, yakni putera-puteri Allah
sendiri.
Saudaraku, milikilah kerinduan untuk berjalan menuju ruangan itu. Jangan
ada kekhawatiran di dalam hatimu untuk menghadap Tuhan Yesus yang duduk di
dalam ruangan itu. Ketahuilah, Ia menanti, menanti dan menanti dirimu. Sadarlah
bahwa diri kita penuh dosa, dan dosa-dosa itu akan terhapuskan jika kita mau
menghadap Dia yang menanti itu.
Jangan takut untuk menghadap Dia, karena Dia tak menghukummu atas
dosa-dosamu. Malahan, Ia akan membawamu pada keselamatan yang sempurna, yang
tak bisa dibayar dengan apa pun. Ia penuh kasih dan suka cita. Kejarlah kasihNya
itu. Raihlah suka cita itu. Kamu akan mendapatkannya jika sudah berjumpa
denganNya di dalam ruangan itu.
@kaki bantik pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar