16 Maret 2013

AKU SANGAT MERINDUKAN “RUANGAN” ITU


Ruangan itu diisi dengan keheningan. Tak ada hiruk pikuk di sana, tapi ada udara segar yang menyejukkan hati dan pikiran setiap orang yang mau masuk ke dalamnya. Di sana, ada hati yang menanti dengan penuh suka cita. Ia menantikan jiwa-jiwa yang terluka akibat perseteruan dengan dunia ini. Ia menanti dengan sabar dan dengan penuh pengharapan.

Entah siapa yang ingin merasakan sejuknya ruangan itu. Entah siapa yang ingin mengalami hangatnya sapaan dari sang pemilik hati itu. Yang pasti, Ia selalu menantikan kedatangan jiwa-jiwa. Hati itu bersih, tanpa setitik noda pun. Hati itu tulus dan penuh daya untuk menghidupkan. Jiwa yang terluka akan diobati oleh sang pemilik hati itu kala beraanjak keluar dari ruangan itu.

Kita tak luput dari dosa dan kesalahan. Kita pun tak luput dari tuduahan berbuat dosa. Diri kita dicemari dengan perbuatan jahat. Sungguh sangat terluka jiwa ini saat berhadapan dengan pemilik hati yang tinggal di dalam ruangan itu. Namun bukan itu yang menjadi alasan bagi kita untuk tidak melengkahkan kaki menuju ruangan yang tenang itu.

Sebaliknya, jiwa kita yang terluka harus diarahkan ke sana, ke ruangan itu demi kesembuhannya. Sang pemilik hati itu ingin sekali agar kita terbuka kepadaNya. Ia ingin mendengarkan suara jiwa yang sedang terluka itu. Ia ingin ada perjumpaan di sana. Bergegaslah menuju ruangan itu. Sungguh, sang pemilik hati itu sedang menanti. Ia menantikan dirimu.

Ruangan itu tidak menakutkan atau membahayakan, justru akan menjadi tempat bagi kita untuk berserah diri. Setelah menyerahkan diri, kita akan menerima rahmat pengampunan yang berlipat ganda. Sang pemilik hati itulah yang memberikan rahmat itu kepada kita. Ia mengampuni kita, memeluk dan membebaskan kita dari dosa yang pernah kita buat.

Oh… Ruangan itu begitu menjanjikan. Ternyata ada kelimpahan kasih di sana. Ternyata juga, ada penerimaan kembali di sana. Kita diterima lagi sebagai anak-anak Allah di sana karena sang pemilik hati itu adalah Yesus Kristus, Allah yang menyelamatkan. Karena itu, jangan takut untuk memasuki ruangan itu. Di dalam ruangan itulah identitas kita menjadi jelas, yakni putera-puteri Allah sendiri.

Saudaraku, milikilah kerinduan untuk berjalan menuju ruangan itu. Jangan ada kekhawatiran di dalam hatimu untuk menghadap Tuhan Yesus yang duduk di dalam ruangan itu. Ketahuilah, Ia menanti, menanti dan menanti dirimu. Sadarlah bahwa diri kita penuh dosa, dan dosa-dosa itu akan terhapuskan jika kita mau menghadap Dia yang menanti itu.

Jangan takut untuk menghadap Dia, karena Dia tak menghukummu atas dosa-dosamu. Malahan, Ia akan membawamu pada keselamatan yang sempurna, yang tak bisa dibayar dengan apa pun. Ia penuh kasih dan suka cita. Kejarlah kasihNya itu. Raihlah suka cita itu. Kamu akan mendapatkannya jika sudah berjumpa denganNya di dalam ruangan itu.

@kaki bantik pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar