Mrk. 1:14-20. Bertobatlah dan Percayalah
Kepada Injil
Yesus
memulai karya keselamatan dengan dibaptis di sungai Yordan dan setelah itu Ia menyerukan: “Bertobatlah dan percayalah kepada
Injil.” Wujud pertobatan itu ditunjukkan oleh para murid-Nya yang Ia sendiri
panggil untuk mengikuti-Nya. Bertobat berarti, “meninggalkan jala” dan
mengikuti Yesus, Injil yang hidup. Meninggalkan jala berarti berjalan menuju Injil
dan cahaya kebenaran, yaitu Yesus sendiri. “Mari, ikutlah Aku.” Demikian Yesus mengajak
para murid-Nya.
Gereja
hidup dari dan berdasarkan ajakan Yesus itu. Ini berarti, kita dipanggil oleh
Tuhan sendiri untuk percaya kepada Injil, yaitu Yesus. Tuhan memanggil kita,
maka segala sesuatu yang kita miliki perlu ditinggalkan. Ia lebih dahulu
memanggil, maka kita bergerak ke arah-Nya. Kalau Ia memanggil kita, maka
percayalah bahwa di dalam diri kita ada sesutu yang istimewah. Keistimewahan
itu terletak pada potensi kita untuk menjadi murid-murid-Nya. Demikian kita
menjadi penjala manusia.
Tinggalkanlah
nafsu serakahmu dan ikutlah Tuhan yang memanggilmu. Panggilan ini dimulai dari diri
kita terlebih dahulu: bertobat. Kita dipanggil Tuhan bukan untuk ‘menjala’
segala keinginan pribadi kita, melainkan ‘menjala’ manusia, sesama kita. Karena
itu, kita perlu bertobat dan menangkap sesama kita. Manusia perlu ‘ditangkap’
supaya percaya kepada Injil, Allah yang hidup. Kita menangkap berarti
memisahkan manusia dari yang jahat. Kita menangkap, karena Tuhan sudah lebih
dahulu menangkap kita.
Lembah
Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar