Flp. 2:5-9, Luk. 14:15-24
Undangan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah sudah
diberikan oleh Allah dalam diri Yesus. Namun kehadiran-Nya tidak ditanggapi
dengan baik, malah penolakkan menjadi kebiasaan yang ditampilkan orang bila
berada di depan Yesus. Sungguh, suatu reaksi buruk yang diperlihatkan manusia
di hadapan Allah. Kehadiran Yesus ternyata tidak terbaca dengan baik dan benar di
benak dan pikiran kerdil mereka. Hanya melalui Yesus, kita (saya dan Anda) akan
memperoleh jamuan kasih Allah di surga. Jamuan itu sebetulnya sudah dimulai
oleh Yesus di dunia ini melalui Ekaristi Kudus yang setiap hari kita rayakan
sebagai kenangan akan Yesus sendiri. Namun,
apabila masih ada lagi yang menolak dan tidak menerima tawaran dan undangan
Allah ini, maka celakalah dirinya dan segala kemauan pribadinya.
Haruslah kita bergembira karena telah menerima
undangan Allah. Allah senantiasa menghendaki agar Gereja-Nya selamat, maka ia
dengan tahu dan mau mengaruniakan Anak-Nya kepada dunia supaya dunia
diselamatkan. Kita menerima undangan Allah dengan harapan yang luhur, yakni
menghadiri undangan itu. Kehadiran kita akan membawa keselamatan kekal bagi
kita sendiri. Menghadiri undangan Allah juga berarti telah menerima Yesus dan
melaksanakan segala perintah-Nya serta menjadikan Allah sebagai dasar dari
segala aktivitas dan kerja kita. Maka, tidak lengkaplah kalau hanya menerima
dan tidak menghadiri jamuan kasih Allah itu. Dengan demikian, undangan yang
diberikan kepada kita hendaklah diterima.
Saudara, janganlah menolak undangan Allah dengan alasan
kepentingan pribadimu. Jangan menolak undangan Allah dengan alasan yang hanya
merusak dirimu sendiri. Tapi terimalah undangan itu dengan keyakinan bahwa kamu
akan duduk bersantap bersama Allah dalam kerajaan-Nya yang kudus dan mulia. Dengan begitu,
jika kamu mati, mati di dalam Kristus dan kemudian bangkit pula bersama Dia
dalam Roh dan kebenaran. Hanya dengan begitu kamu akan dibenarkan di hadapan
Allah dan diperkenankan mencicipi makanan surgawi.
LEMBAH BANTIK PINELENG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar