“Aku cinta kamu.” Begitulah ungkapan kasih yang sudah, sedang
dan akan diberikan oleh seseorang kepada orang yang dicintainya bila ia sedang
dalam ‘kasamaran.’ Tak bisa dibendung lagi kalau rasa itu meliliti sekujur hati
sang ‘pengungkap.’ Ya, sepenggal ‘teori’ itu berasal dari lubuk hati terdalam
karena merupakan konsekuensi langsungnya. Banyak yang menambahkan bahwa soal
cinta biarlah ‘rasa’ yang memberitahukannya. Kalau demikian, cinta itu ada dan
datang dari sang hati yang bergerak sampai kepada sang mulut yang kerjanya
berceritera.
Tak dapat dipungkiri bahwa cinta itu sifatnya universal
sekaligus personal. Sangat tergantung pada setiap individu yang mengalaminya. Biasanya
yang pro universal senantiasa menghendaki agar persaudaraan, kedamaian,
kerukunan dan seterusnya menjadi bagian dari hidup. Ujungnya ialah kesatuan
yang termaktub dalam keragaman hidup. Mereka yang pro personal memandangnya
sebagai suatu proses menuju kebersamaan antara dua pribadi manusia. Meski begitu,
keduanya mengusung satu nama, yaitu cinta itu sendiri. Dan, yang pasti orang
temukan adalah kebenaran yang dihasilkan oleh cinta itu.
Sebagai seorang manusia, saya berusaha untuk memandang cinta itu
sebagai anugerah yang ‘dititipkan’ Tuhan kepada setiap insan. Kiranya Ia
menghendaki agar setiap manusia dapat membangun hidupnya dengan titipan itu. Dan
benarlah bahwa titipan itu sangatlah berharga bahkan melebihi semua titipan
lainnya. Entah titipan itu bermaksud universal atau personal, keduanya memiliki
akhir yang sama, yakni mempersatukan perbedaan. Titipan itu mempersatukan semua
orang dengan Yang Ilahi. Titipan itu juga mempersatukan saya, kamu dan Anda
semua. Sungguh, titipan itu ‘berkhasiat’ baik bagi siapa saja.
Para sahabatku yang terkasih, kalau hari ini kamu bahagia
karena cinta, nyatakanlah cinta itu kepada siapa saja. Entah kepada pasangan
hidupmu, saudaramu, kenalanmu, dan siapa saja yang Anda jumpai, nyatakanlah. Karena
cinta itulah yang mendatangkan kebahagiaan yang Anda rasakan. Cinta itu pulalah
yang membuat setiap orang sadar bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang telah,
sedang dan akan terus dicari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar