8 April 2013

HIDUP OLEH ROH ITU “UKURAN” & “STANDAR” SURGAWI



Saat ini, dalam Gereja Katolik, masih merupakan masa Paskah. Cerita-cerita seputar kebangkitan Tuhan Yesus masih menggema di mana-mana. Penampakan-penampakan Tuhan masih menjadi kabar sukacita bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Kepercayaan kepada Tuhan Yesus yang bangkit merupakan jawaban iman dari seorang pengikutNya. Apa yang kiranya menjadi kabar sukacita seputar kebangkitan Tuhan itu?



Yesus bangkit berarti ada kehidupan yang baru. Ia mengalahkan maut dan hidup oleh Roh. Roh itulah yang memungkinkan orang yang percaya kepada Kristus untuk hidup baru. Itu sebabnya ketika pintu-pintu rumah yang menjadi tempat tinggal para rasul terkunci rapat, Yesus bisa masuk dan bertemu dengan mereka. Kini Yesus hidup dalam Roh dan menjadi Tuhan yang menampakan diri bagi murid-muridNya.

Hari ini, Roh yang sama, yang menyertai Yesus dalam kebangkitanNya itu, ditegaskan kembali kepada seorang Nikodemus yang bercakap-cakap denan Yesus. Yesus menunjukkan kelahiran kembali bagi setiap orang. Sontak, Nikodemus heran akan hal itu: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Namun Yesus memberi keterangan yang bisa membuatnya percaya. Kelahiran kembali itu berarti hidup baru oleh Roh Kudus.


Hidup di dalam Roh mengandaikan bahwa orang hidup menurut “ukuran” dan “standar” surgawi. Yesus berkata: “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.” Kebangkitan Yesus menunjukkan hal itu, bahwa Dialah Anak Manusia yang hidup di dalam Roh Kudus. Itulah sebabnya Ia menjanjikan Roh Penolong bagi kita yang tetap percaya kepadaNya. 


Roh Penolong itulah yang memampukan kita untuk bergerak, berjalan, dan hidup sesuai “ukuran” dan “standar” surgawi. Satu kebiasaan bagus yang dijiwai oleh Roh dan dihidupi oleh para murid ketika itu adalah menjadikan milik pribadi sebagai milik bersama. Itulah yang dimaksudkan Tuhan Yesus dengan hidup yang baru atau kelahiran kembali. Kalau kita melakukan seperti itu, kita telah hidup sesuai “standar” dan “ukuran” surgawi.

_Kaki Bantik Pineleng*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar