Jabatan,
harta, prestasi, kehormatan, kepintaran adalah beberapa hal yang ingin dicapai
manusia dalam hidupnya. Manusia ingin menjadikan dirinya ‘yang terbaik’ menurut
ukurannya. Murid-murid Tuhan Yesus pun demikian; ingin memperoleh semua itu. Pikir
mereka, Kerajaan Allah sama seperti kerajaan duniawi yang dipimpin oleh Yesus sehingga
mereka ingin memperoleh jabatan di dalamnya. Melihat itu, Yesus menempatkan
seorang anak kecil sebagai ‘papan jungkit’ bagi mereka. Bahwa yang terbesar
dalam Kerajaan Surga adalah orang yang mau hidup seperti seorang anak kecil. Maka,
yang harus orang lakukan adalah bertobat dan kemudian merendahkan hatinya
seperti anak kecil itu.
Dalam Perjanjian
Lama, Tuhan memberikan malaikat kepada orang-orang Israel agar menuntun dan
melindungi mereka dari ancaman lawan, musuh dan bangsa lain yang jahat. Malaikat
itu juga yang akan mengantar orang Israel ke tempat yang sudah disiapkan Allah
bagi bangsa Israel. Maka, dengan malaikat, bangsa Israel selamat. Allah begitu
baik terhadap mereka.
Dalam Perjanjian
Baru, Tuhan Yesus juga mengangkat malaikat sebagai ciptaan Allah yang
senantiasa ada di hadapan Allah dan memandang wajah Allah. Maka sebetulnya,
meskipun dianggap hina dan tak berdaya, anak-anak tetap berhati malaikat. Cara hidup
anak-anak mencerminkan ‘posisi’ mereka di surga. Mereka berhati bersih, jujur,
polos, tulus, murni dan tak tercemari oleh dosa. Jabatan seseorang di surga
ditentukan oleh sikap kebatinan dan fisiknya. Apa yang dipikirkannya baik dan
benar, itulah yang harus dilaksanakan dalam kehidupannya. Manusia punya
kebebasan untuk memilih, dan Allah menghendaki agar kita tetap memilih yang
baik dan berkenan di hati-Nya. Oleh karena itu, bersihkanlah jiwamu dari
prasangka buruk dan isikanlah dengan sabda-Nya agar kita dengan bebas memilih
yang baik dan benar pula. Biarkanlah malaikatmu membimbingmu dalam hidup ini. Jangan
menginginkan jabatan yang tinggi, harta yang banyak, prestasi yang merendahkan
orang lain, kehormatan yang tak beridentitas, dan kepintaran yang hanya merusak.
Allah telah memberikan malaikat-Nya kepada kita masing-masing sehingga kita bijak
dalam memilih semua itu.
Santo Agustinus pernah
berkata:
“Malaikat menunjukkan jabatan, bukan kodrat. Kalau engkau menanyakan kodratnya, maka ia adalah roh;
kalau engkau menanyakan jabatannya, maka ia adalah malaikat".
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar