29 September 2012

Tolong, Jangan Lumpuhkan Tubuh Kristus

Filosofi Buddhisme mengajarkan bahwa akar masalah dalam diri seseorang adalah keinginan. Keinginan muncul dari panca indera. Oleh karena itu, panca indera perlu digunakan dengan baik dan benar. Untuk menetralisir cara kerja panca indera, orang perlu menghidupi delapan jalan kebenaran yang diajarkan oleh Buddha, Sidharta Gautama. Demikianlah persoalan dalam diri seseorang dapat diatasi. Hal yang sama, telah diajarkan Yesus jauh sebelumnya kepada para murid-Nya. “Jika matamu, tanganmu, dan kakimu menyesatkanmu, buanglah semua itu, supaya kamu bisa masuk surga”. Karena kecerobohan manusia, maka segala sesuatu yang menurutnya dapat memuaskan dirinya cepat-cepat diambilnya tanpa memikirkan hal yang lebih penting dari itu. Kecerobohan itu mengundang manusia untuk cepat mengambil keputusan yang hanya berpihak pada dirinya. Katanya: “yang penting aku puas”, padahal masih ada hal lain yang lebih mendasar dari kepuasannya yang semu itu. Di kesempatan lain, Yesus pernah bersabda: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka yang lainnya akan ditambahkan kepadamu”. Ternyata, Kerajaan Allah jauh lebih penting daripada nafsu sesaat. Ternyata, Kerajaan Allah merupakan tujuan hidup manusia, namun ia lebih memilih hal ‘tambahan’. Manusia lebih mementingkan diri sendiri.

Tubuh kita adalah hasil ciptaan Allah, dan Allah menghendaki agar kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan benar. Apabila mata hanya dipakai untuk melihat hal yang tidak perlu dilihat, dan tangan sering dipakai untuk mencuri atau memukul orang lain, serta kaki dimanfaatkan untuk berjalan menuju tempat yang tidak dikehendaki, maka hasil dari semua itu adalah dosa. Lebih baik mata memandang kemuliaan Tuhan, tangan dikatupkan untuk berdoa dan kaki dimanfaatkan untuk berjalan ke gereja, daripada melakukan hal yang sebaliknya, yang mendatangkan dosa.

Mari kita berlajar dari Yesus untuk memanfaatkan apa yang kita miliki dengan baik dan benar. Yesus memang naik ke surga, tetapi tubuhNya ada di dunia ini, yakni Gereja. Maka kita dituntut untuk mengarahkan mata, tangan dan kaki kita ke arah yang benar. Seandainya kita salah mempergunakan itu semua, maka kita telah melumpuhkan tubuh Kristus sendiri. Jangan manfaatkan tubuh kita hanya untuk hal-hal yang bernilai sementara, tetapi manfaatkanlah untuk Allah, maka Allah akan menambahkan yang terbaik untuk kita. Tuhan Yesus telah menunjukkan itu, Ia memandang dengan Kasih, menjamah yang sakit, dan berjalan melampaui batas-batas wilayah dan kelemahan manusia.

Ya Tuhan, ajarilah kami untuk menaruh seluruh jiwa dan raga kami untukMu saja...!!!

Lembah Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar