[Refleksi di
HR Sta. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda]
Begitu banyak
pertanyaan picik, sinis dan tak sedap untuk dicermati yang berkeliaran di luar
sana tentang seorang Maria. Lebih aneh lagi ketika para pengikut Kristus
sendiri mempertanyakan tentang Maria yang dihormati di dalam Gereja Katolik. Ini
sungguh membingungkan, mengerikan dan bahkan sama sekali tak masuk di alam
pikiran manusia.
Kusampaikan bagi
Engkau yang suka menyudutkan Maria atau kami yang menghormatinya, Maria adalah
Ibu Yesus, Sang Penyelamat, dan dengan demikian ia juga Ibu kami, Ibu Gereja
dan bahkan Ibu segala bangsa, termasuk Engkau yang tak menghiraukannya. Mengapa
kami berdoa dengan perantaraan Maria? Karena Maria bersatu dengan Yesus maka ia
tanpa cacat, tanpa noda, dan tanpa dosa.
Dengan dikandungnya
Yesus di dalam rahimnya, Maria menjadi BundaNya, Bunda Allah sendiri (Theotokos).
Yesus dikandungnya karena sejak dikandung dalam rahim santa Anna (ibu Maria),
ia sudah bersih dari segala gangguan dan godaan setan atau pun maut.
Dengar saja kata
malaikat Allah ketika mengunjunginya di Nazaret, “Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau” (Luk. 1:28), “Jangan takut, hari Maria, senan engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Alllah” (Luk. 1:30). Ternyata Maria
dikaruniai, dirahmati oleh Allah. Dan lagi, kenyataannya tidak pernah
sebelumnya ada nabi atau pun utusan Allah yang memperoleh salam seperti itu. Itu
berarti Maria itu wanita istimewa dan dipilih serta dipercayakan oleh Allah
untuk mengandung, melahirkan dan membesarkan PuteraNya, yaitu Yesus Kristus.
Sapaan malaikat
Allah itu menjadi tanda bahwa Maria bebas dari noda dosa asal, murni dan hidup
sesuai dengan kehendak Allah. Dan karena bebas dari semua yang tak berkenan di
hadapan Allah itu maka ia menjadi “tempat” istimewa bagi Allah yang lahir ke
dunia. Allah tidak sekedar memilihnya atau membutuhkan jasanya semata, tetapi
karena Maria itu suci, kudus, tak bercacat dan tak bercela di hadapanNya. Tubuh
dan jiwanya seutuhnya dipersembahkan untuk Allah.
Meski Maria itu istimewa di hadapan Allah, ingatlah bahwa ajaran
tentang Maria yang Dikandung Tanpa Noda Dosa Asal ini diajarkan berdasarkan kebijaksanaan Allah yang membebaskan Bunda Maria dari dosa
asal, sebab ia telah dipilih Allah sejak semula untuk menjadi Ibu PuteraNya
Yesus Kristus. Pengajaran yang telah berakar lama dalam Gereja ini mengajak
kita untuk melihat Bunda Maria sebagai teladan kekudusan, agar kita pun dapat berjuang hidup kudus setiap hari dengan mengandalkan rahmat
Tuhan.
Jadi fokus utama ajaran ini bukan semata- mata untuk
meninggikan Maria, tetapi untuk menyatakan kerahiman Tuhan yang tiada terbatas
saat menguduskan Maria sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan Tuhan Yesus
di dunia ini. Karena itu, Maria adalah
model bagi Gereja dan teladan bagi kita masing-masing dalam hal kekudusan.
(Fr. Engga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar