Terinspirasi
dari sebuah tembang manis milik Peterpan (band favoritku, sekarang NOAH band)
yang berjudul “Mungkin Nanti,” aku ingin menulis tentang makna kisah hidup ini.
Aku ingin
memberi masukan kepada Anda bahwa tidak semua kisah itu manis, tapi juga pahit.
Tidak semua kisah itu ‘mulus’ untuk dijalani, tapi juga ‘berkelok-kelok.’
Mungkin saat
ini kita bisa memandang ke belakang dan melihat semua kisah kita; pasti ada
kisah yang manis, tapi ada juga kisah yang berlawanan dengan itu.
Karena itu,
pantaslah bila kita menjadikan semua kisah itu sebagai batu loncatan, acuan,
titik tolak, atau pun tolok ukur dan atau pelajaran bagi kita sendiri untuk
bertumbuh menuju hidup yang sejati.
Bagiku,
setiap kisah punya awal dan akhir tetapi tidak setiap kisah punya kepastian.
Itulah sebabnya, kisahku ini kuberi judul “Dan Mungkin Bila Nanti…” Ada
kemungkinan di sana.
Bila nanti
kisah kita dimulai, bila nanti kisah kita dijalani, dan bila nanti kisah kita
diakhiri, mari kita memetik buahnya. Buah yang manis diambil, sedangkan yang
tidak dijadikan introspeksi diri dan mungkin harus ditinggalkan.
Aku berkisah
tentang kisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar