Ada hal yang harus
dibawa sapai mati di dalam hidup, tapi ada pula yang tidak boleh. Lihatlah
dirimu dan semua yang ada di luar dirimu. Cernalah dengan baik semua itu, lalu
pertimbangkan dan ambillah keputusan.
Keputusan itu harus
menyentuh pada kehendak Yang Ilahi dan mengarah kepada sesama. Tentu saja yang
diharapkan di sini adalah apa yang pantas dan memang harus dibawa dalam hidup
ini.
Kita punya
"perahu" masing-masing. Perahu itu punya batas waktu dan bisa rusak
kapan saja. Ia punya kepastian untuk hancur dan hilang selamanya. Namun, amat
bijaklah kalau kita menggunakan perahu itu sebelum rusak dan sampai ke tempat
tujuan kita yang satu dan sama.
Harus diingat selalu
bahwa perahu itu tak seperti kapal yang terbuat dari baja ataupun besi. Ia
hanya tersusun atas kayu yang pada saatnya akan lapuk. Poinnya ada pada
penggunaannya.
Kita bisa menggunakan
perahu itu untuk mengangkut barang-barang yang terpenting dan yang perlu dibawa
ke seberang sebelum kerusakannya tiba. Manfaatkanlah perahu itu dengan baik.
Kita yang dulu dan
mungkin juga sekarang masih tinggal dalam kekelaman, perlu bangkit untuk
menyambut Yang Ilahi, yang datang dan tinggal bersama kita. Ia tinggal bersama
kita supaya kita hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar