Hari ini Tuhan Yesus
bertanya kepada kita, "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Petrus punya
jawaban sendiri atas pertanyaan Yesus itu. Ia menjawab: "Mesias dari
Allah." Lantas, bagaimana dengan jawab kita? Sudah pasti bahwa jawaban
Petrus itu didasarkan pada pengenalan dan pengalamannya akan Yesus sendiri. Kedekatannya
dengan Yesus menjadi “modal” penting baginya untuk menjawab bahwa Yesus adalah
Mesias yang datang dari Allah sendiri. Intimitasnya dengan Yesus membuatnya
berkesimpulan bahwa Yesus adalah Tuhan yang diurapi Allah untuk menyelamatkan
seluruh manusia.
Kita datapat
berkata-kata tentang Yesus jikalau kita punya kepercayaan, kedekatan, dan
keintiman dengan Yesus. Dengan kata lain, kita dapat ‘mengetahui’ tentang Yesus
kalau ada relasi dengan Yesus sendiri. Dan, memang benar bahwa pengetahuan itu
ada sesudah iman akan Yesus. Bukankah Petrus dan teman-tamannya mengikuti Yesus
dalam “ketidaktahuan?” Mereka dipanggil dan dipilih Yesus untuk mengikutiNya tanpa
mengetahui rencana Yesus terlebih dahulu. Justru, kepercayaan dan kedekatan
mereka dengan Yesus membuat mereka dapat memahami secara baik akan siapa Yesus
itu.
Petrus sudah
mengungkapkan jawabannya atas pertanyaan Yesus itu. Sekarang, giliran kita yang
menjawab pertanyaan itu. Iman kita akan Yesus menentukan jawaban itu. Jawaban kita
adalah satu pengakuan akan Yesus sendiri. Pengakuan yang didasarkan atas
pengenalan akan Yesus itu menuntun kita untuk sampai kepada Bapa. Sebab Yesus
itulah jalan kepada Bapa di surga. Jadi, pengakuan kita akan Yesus memiliki
konsekuansi rohani, pun realitas hidup kita sendiri. Percayalah kepadaNya dan
kamu akan memperoleh keselamatan yang dijanjikanNya. Setelah kamu percaya, kamu
akan berkata benar tentangNya.
*Tuhan, ajarilah kami
untuk terus percaya kepada PutraMu, Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar