2 April 2013

JEJAK MEREKA PERLU “DIPOSITIFKAN”



Malam ini rembulan meredup, tak seperti malam-malam sebelumnya. Entah kenapa.. Tapi yang pasti tak ada seberkas cahaya yang datang dari langit. Kegelapan meraja dan aku tak bisa melihat jejak-jejak kaki yang pernah melewati jalanan ini. Jejak kakiku sendiri, aku tak dapat melihatnya.

Baguslah kalau memang jejak-jejak kaki itu tak dapat dilihat lagi. Sebab memang aku tak harus melihat semua itu. Yang harus aku lihat adalah ke arah mana orang-orang itu berjalan. Mungkin saja aku dapat mengikuti mereka atau menentukan arah jalanku sendiri.

Kehadiran mereka di jalan ini menjadi pelajaran berharga bagiku untuk melangkah. Terlebih, ketika aku tahu bahwa mereka itulah penyemangat baru bagiku. Sepertinya Kristus bangkit melalui mereka. Mereka menjadi contoh, teladan, dan pelajaran bagiku sendiri.

Syukur atas kegelapan malam ini. Sebab ia membuatku tuk tidak memandang kesalahan orang lain, melainkan belajar dari kesalahan itu. Kesalahan orang memang menjadi bekas tapi tidak untuk disimpan sebagai kenangan selamanya. Malahan menjadi penggerak baru bagiku tuk bersikap.

Kesalahan orang lain terhadap kita hendaklah menimbulkan ungkapan maaf dari dalam diri kita. Kalau begitu maka keselahan memiliki makna terbaik bagi kita sendiri. Sebab kita bisa belajar dari situ dan belajar juga untuk memaafkan orang lain. Itulah sisi positif dari relasi kita dengan orang lain.

___KBP___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar