Tuhan Yesus telah menderita sengsara sambil memikul salib kita. Ia juga
telah wafat bagi kita dan mengalahkan kuasa kegelapan. Kini, Ia bangkit bagi
kita untuk membuka jalan baru bagi kita. Ia bangkit dari kuburNya sesuai dengan
sabdaNya sendiri. “Pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.”
Demikianlah kita telah dibangkitkan Kristus dari “tidur panjang” kita.
Lantas, apa yang harus kita lakukan setelah kebangkitan Kristus ini?
Ketahuilah, kita diminta untuk hidup baru di dalam Dia, dalam RohNya yang kudus
seperti yang dijanjikanNya kepada kita. “Aku akan mengutus Roh Penolong
bagimu.” Roh kudus itulah yang sampai saat ini tinggal di antara kita hingga
kita bisa mengenal dan percaya kepadaNya.
Kita patut berterima kasih kepadaNya karena Ia mengutus para rasul
untuk mewartakan kabar suka cita Allah bagi sesama dan bagi dunia. Karena
itulah kita diperkenan untuk mencintai dan percaya kepada Kristus sendiri.
Cinta dan kepercayaan kita kepada Kristus itu sudah pasti membuahkan sesuatu
yang sungguh kita idamkan, yaitu keselamatan kekal. Itulah janji Kristus kepada
pengikutNya.
Saudara dan sahabatku sekalian, kita dipanggil Allah untuk mencintai
Allah sendiri. Kita ada karena Allah dan karena itu kita akan kembali kepada
Allah. Dalam konteks ini, kehadiran, sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus
hendak memutuskan kedegilan, kedosaan, dan kedurhakaan kita. Tujuan kita jelas,
yakni berjumpa dengan Allah, karena itu Kristus hendak menyempurnakan
keberadaan kita yang sedang menuju Allah itu.
KebangkitanNya hari ini merupakan “sejarah baru” bagi kita, para
pengikutNya. Ia bangkit supaya kita jangan lagi dihambakan oleh dosa, melainkan
membangun mentalitas dan gaya hidup yang baru supaya perjalanan hidup kita ini
benar-benar tertuju kepada Allah. Hidup di dalam Roh dan menghasilkan buah-buah
iman yang sempurna, yaitu cinta dan kasih Kristus kepada sesama, terlebih
kepada Allah sendiri.
@Tempok nan Indah
Weekend Place...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar