Para murid adalah orang-orang
yang tinggal dekat dengan Tuhan Yesus. Mereka mengalami hidup bersama Yesus. Mereka
selalu ada di samping Tuhan. Meski demikian, iman mereka kepada Yesus belumlah
sempurna. Mereka masih takut akan bahaya gelombang yang kencang. Mereka masih
takut akan tenggelam. Mereka takut untuk mati. Padahal, Tuhan bersama mereka. Iman
mereka belumlah apa-apa. Tuhan sebetulnya menguji iman mereka dalam pelayaran
itu. Namun, mereka belum mengerti dengan baik siapakah Tuhan Yesus itu? Mereka tak
tahu bahwa Tuhan Yesus berkuasa atas segala sesuatu; angin, taufan dan danau. Semuanya
takluk di hadapanNya. Iman para murid akan Yesus belum tersentuh sampai kepada
ketuhanan Yesus. Yesus itu Tuhan.
Para sahabatku yang terkasih. Tuhan
Yesus adalah Guru dan Nabi serta Raja bagi kita. Kita percaya bahwa Dia adalah
Tuhan. Tapi apakah kepercayaan kita itu sudah sungguh-sungguh? Apakah kita
betul-betul percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan? Apakah kita benar-benar
percaya bahwa Yesus dapat memerintahkan alam dan danau untuk diam? Terkadang,
di dalam hidup ini, kita gampang sekali untuk jatuh ke dalam pencobaan dari
pada bertahan dalam ujian akan iman kita kepada Yesus Kristus. Ingatlah bahwa
Allah tidak pernah mencobai manusia, Ia hanya menguji manusia. Mencoba berbeda
arti dengan menguji. Dengan pengujian, kita akan tahu seberapa besar iman kita
kepada Allah, yaitu Yesus Kristus. Mari berlomba-lomba untuk percaya kepada
Tuhan Yesus.
Sekiranya iman kita besar
kepada Tuhan Yesus, maka kita tidak akan goyah di dalam mengarungi kehidupan
ini. Gelombang-gelombang hidup yang menyengsarakan tidak akan membinasakan kita
asalkan kita benar-benar percaya bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat
manusia. Dengan Tuhan Yesus, kita akan sampai ke “seberang sana” dan memperoleh
keselamatan. Kalau Kristus sudah di dalam hati kita, peganglah Dia, cintailah
Dia, sebab itulah keselamatanmu. Gelora-gelora hidup tidak boleh menjadi batu
sandungan bagi kita untuk melepaskan Kristus. Sebaliknya, tetaplah bertahan di
dalam pengujian itu. Para martir beserta orang-orang kudus yang kita hormati di
dalam Gereja telah membuktikan semua itu. Mereka mati demi Kristus, sebab
Kristuslah yang menyelamatkan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar